Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

SEBERAPA BESAR EKONOMI MENUNJANG PENDIDIKAN

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Kamis, 02 Juli 2015 | 10.44


Oleh: Dr. GAZALI, MM *)
 
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.  Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Tujuan pendidikan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,  memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan.
Empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal, yaitu: (1). learning to Know (belajar untuk mengetahui), (2). learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, (3). learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan (4). learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
Undang-Undang  Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.
Pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia delam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur  yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, maka setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Negara juga memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD. Ketentuan tersebut termaktub dalam Pasal 31 UUD 1945.
Begitu juga dengan Pamekasan yang merupakan kota dengan sebutan multi predikat. Mulai dari kabupaten dengan predikat kota pendidikan, kota budaya, kota gerbang salam, hingga Pamekasan sebagai kota batik maupun sebagai predikat kabupaten koperasi. Sebagai predikat kota Pendidikan secara resmi telah ditetapkan pada tanggal 24 Desember 2010 oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia Bapak Prof Moh Nuh di Lapangan Kerapan sapi Kecamatan Waru Pamekasan dengan salah satunya alasannya bahwa Pamekasan sebagai pencetak juara – juara dalam berbagai olimpiade nasional dan Internasional.
Dari Kondisi tersebut diatas apakah memang layak Pamekasan mendapat predikat Kota Pendidikan ? Apa konsekuensi-konsekuensi sebagai kota Pendidikan ? bagaimana faktor Ekonomi menjunjang Bidang Pendidikan ?
Penobatan Pamekasan sebagai Predikat Kota Pendidikan dilatarbelakangi oleh berbagai prestasi Internasional yang diraih oleh siswa Pamekasan yaitu Medali Emas Kejuaraan Dunia Fisika Internasional 2006 oleh Andy Octavian Latief,  Medali Perunggu asean physic olimpiade (Apho) di Bangkok 2009 Ali Ichsanul Qauli dan M.Shohibul Maromi, Medali Emas Olimpiade Fisika tingkat dunia ke-41 2010 oleh Shohibul Maromi, Medali Emas atau Juara pertama TANFIDZ ALQUR’AN Internasional Di Mesir oleh Salim Ghazali Serta Sederet Prestasi membanggakan di level regional, nasional dan internasional lainnya. Alasan lain juga karena Pamekasan memiliki lembaga-lembaga pendidikan terbanyak dibanding kabupaten lain yang ada di Madura. Mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi.
Nampaknya saat ini prestasi – prestasi Internasional sudah mulai ada penurunan tidak seperti pada saat pencanangan predikat Pamekasan sebagai kota pendidikan, apakah karena terlalu banyak predikat sehingga pamekasan oreintasi pembangunannya tidak bisa fokus atau karena faktor ekonomi dalam hal ini alokasi anggaran dari APBD untuk bidang pendidikan kurang  memadai untuk memajukan pendidikan di Pamekasan.
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 bidang pendidikan mendapat anggaran terbanyak dibandingkan bidang lainnya yaitu sebesar Rp. 680.117.765.647,93 dari Total anggaran Rp. 1.803.972.008.531,46 sehingga prosesntase anggaran pendidikan sebesar 37,70 % dari Total APBD Pamekasan Tahun 2015. Untuk memberikan gambaran tentang anggaran bidang pendidikan selama 6 tahun, mulai tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun anggaran 2015 sebagaimana tabel berikut :
data-pendidikan-Ant
Jika dilihat dari prosentase anggaran bidang pendidikan Pamekasan merupakan prosentase yang seakan-akan sudah melebihi dari amanat Undang Undang Dasar yaitu anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD. Anggaran bidang pendidikan  di APBD Pamekasan 2015 sebesar 37,70 % ?  kita lihat angka dan perlu analisa data yang sesuai dengan maksud UUD, bahwa dari total anggaran bidang pendidikan sebesar Rp. 680.117.765.647,95 sebesar Rp. 592.889.618.930,93 merupakan belanja tidak langsung atau belanja rutin atau belanja tetap yang merupakan gaji guru dan sertifikasi guru serta biaya tetap lainnya yang prosentasenya 87 persen dari anggaran bidang pendidikan. Sedangkan belanja langsung bidang pendidikan sebesar Rp. 87.228.146.717,00 merupakan angka yang sangat sedikit yang merupakan ruh penggerak kemajuan pendidikan sebesar 13 persen, mengapa dikatakan pemicu kemajuan ? karena belanja langsung ini disebut dalam APBD Pamekasan 2015 sebagai prioritas program peningkatan pendidikan antara lain Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa, Program Pengembangan Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan melalui Manajemen Pendidikan, dan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa.
Besarnya Prosentase alokasi dana pendidikan dalam UUD 1945 telah diperkuat lagi dalam Pasal 49 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah “Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 % dari APBN pada sektor pendidikan & APBD”. Sehingga secara riil dana pendidikan Pamekasan masih rendah sebesar 4,84 persen. Oleh karena itu jika prosentase anggaran bidang pendidikan dijadikan syarat dalam kreteria predikat kota pendidikan maka perlu usaha ekstra keras untuk meningkatkan prosentase anggaran pendidikan ini.
Ada beberapa solusi ekonomi dalam rangka penguatan anggaran dalam bidang pendidikan untuk kemajuan pendidikan di Pamekasan. Pertama, Peningkatan Pendapatan Daerah. Pendapatan ini ada tiga komponen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana perimbangan dan Pendapatan daerah lain-lain yang sah. Ketiganya diusahakan ada peningkatan khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jumlahnya sangat sedikit sekali sebesar Rp. 125.125,996.935,85 atau sebesar 8,02 persen dari Total pendapatan. Kedua, Partisipasi Masyarakat dalam pendidian. Ketidakmampuan pemerintah  daerah dalam mengoptimalkan alokasi dana untuk sektor pendidikan diperburuk oleh rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendanaan pendidikan. Sumber-sumber pendanaan pendidikan yang diharapkan datang dari masyarakat, seperti Biaya pendidikan, hibah, wakaf, zakat, pembayaran nadzar, pinjaman, dan sumbangan perusahaan perlu difungsikan dengan baik. .   Partisipasi masyarakat dalam pendidikan berbasis masyarakat meliputi partisipasi dalam bidang pendanaan. Pasal 55 UU SPN 2003 menjelaskan bahwa “dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggaraan, masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah dan atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Berbagai peraturan perundang-undangan bidang pendidikan yang ditetapkan pada era otonomi daerah, khususnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan pergeseran paradigma pendidikan nasional dari education for all (pendidikan untuk semua) ke education from all, by all, and for all.

*) Direktur Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan FE Unira,   Dosen FE Unira dan Dosen Entrepreneurship STIU Al Mujtamak Pamekasan dan Presidium KAHMI Pamekasan,.

sumber: http://mediamadura.com/seberapa-besar-ekonomi-untuk-menunjang-pendidik/
10.44 | 0 komentar

PERANAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) TERHADAP DUNIA USAHA DAN PROBLEMATIKANYA












08.23 | 0 komentar

ANALISIS HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) INDONESIA; Investasi Pendidikan Sebagai Daya Saing Bangsa










08.20 | 0 komentar

PENGARUH BUDAYA MADURA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT MADURA PRIMA INTERNA MADURA













08.15 | 0 komentar

ANALISIS HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) INDONESIA

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Minggu, 28 Juni 2015 | 23.04

23.04 | 0 komentar

PELATIHAN MANAJEMEN

21.37 | 0 komentar

KOMUNIKASI

21.34 | 0 komentar

PENGEMBANGAN KARYAWAN

20.53 | 0 komentar

MUTASI KARYAWAN

20.50 | 0 komentar

TEORI MANAJEMEN SDM

20.40 | 0 komentar

PENGADAAN KARYAWAN

20.34 | 0 komentar

PENGEMBANGAN ORGANISASI

20.31 | 0 komentar

PENGINTEGRASIAN

20.24 | 0 komentar

MSDM MATERI 1

01.42 | 0 komentar

MSDM PENGERTIAN DAN FUNGSI

01.39 | 0 komentar

MANAJEMEN SDM

01.37 | 0 komentar

MANAJEMEN DAN MSDM

01.34 | 0 komentar

Batik Madura Bermotif Burung Merak Disukai Wisman

Pamekasan - Batik Madura dengan motif burung merak sangat disukai masyarakat wisatwan asing (wisman) atau pasar luar negeri.

"Di luar negeri itu harga jenis batik ini bisa mencapai Rp350 ribu per lembar padahal disini hanya Rp40 ribu," kata Suhartatik dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur, Suhartatik di Pamekasan, Senin.

Dalam sarasehan bertajuk "Ayo Jadi Pengusaha" yang digelar Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( BPC HIPMI) Pamekasan di pendopo pemkab setempat, Suhartatik mengemukakan.

Ini berarti, kata dia, batik Madura memiliki peluang pasar yang sangat bagus di luar negeri. "Hanya saja hal ini masih diketahui sebagian pengusaha saja," ucapnya.

Selain batik, yang juga memilik peluang pasar besar di luar negari adalah kerajinan kayu, ukiran dan keterampilan dari pohon lontar.

"Tapi syaratnya untuk hasil kerajinan kayu ini harus terkesan alami, tidak seperti ini," katanya sambil menunjuk ukiran bermotif halus yang dipajang di sekitar pendopo pemkab Pamekasan.

Oleh karenanya, sambung dia, dirinya mengajak kepada para pengusaha muda yang tergabung dalam BPC HIPMI Pamekasan untuk terus meningkatkan produktifitas dan menggali potensi lokal yang ada di wilayah itu.

Selain Suhartatik, ada tiga nara sumber lain yang menjadi pembicara dalam acara sarasehan itu. Masing-masing Direktur Pt Marinal Indoprima Gazali, Tokoh Pengusaha Pamekasan Amiril M.Si dan fungsionaris HIPMI Jatim, Sony.

Nara sumber Gazali dalam kesempatan itu mengemukakan, kegiatan menjalankan usaha, sebenarnya merupakan bentuk kegiatan yang sangat dianjurkan oleh agama.

Sebab, di berbagai negara yang telah maju, jumlah pengusahanya rata-rata diatas 30 persen. Sedangkan di Indonesia, saat ini hanya sekitar 1 persen saja.

Fungsionaris HIPMI Jatim Sony mengatakan, semangat untuk menjadi pengusaha perlu terus dikembangkan, mengingat, hasil survei yang dilakukan salah satu pergiruan tinggi negeri belum lama ini menyebutkan, bahwa empat kabupaten di Madura menempati posisi yang kurang memuaskan.

Saat ini, kata dia, daya saing Pamekasan berdasarkan pengukuran daya saing daerah oleh Bank Indonesia masih sangat rendah dibanding kabupaten/kota di Jawa Timur. (*)

http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/78671/batik-madura-bermotif-burung-merak-disukai-wisman

http://www.beritasatu.com/hiburan-features/22150-batik-motif-merak-dinilai-tinggi-di-luar-negeri.html
00.27 | 0 komentar

Permintaan Ikan Teri ke Jepang Meningkat

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN--Permintaan atau ekspor ikan teri ke Jepang dalam sepekan terakhir meningkat, sehingga menyebabkan harga teri di tingkat nelayan mahal. "Soalnya saat ini, Jepang kekurangan ikan teri, makanya permintaan dari negara itu meningkat dan harga ikan teri di tingkat nelayan juga mahal," kata Direktur PT Marinal Indoprima, perusahaan ekspor teri dan rumput laut di Madura, Gazali, Senin.

Saat ini, katanya, harga ikan teri di tingkat nelayan mencapai Rp20.000,00 per kilogram, naik Rp5.000,00 per kilogram dibandingkan dengan bulan lalu. "Harga Rp20.000,00 ini untuk kualitas super. Kalau sebelumnya untuk kualitas super dalam kisaran Rp15.000,00 hingga Rp16.000,00," katanya menjelaskan.

Selain karena permintaan meningkat, faktor yang juga menyebabkan harga ikan teri impor ini mahal, karena hasil tangkapan nelayan payangan berkurang. "Sekarang tidak musim ikan. Makanya harga meningkat tajam dibandingkan dengan sebelumnya," tutur Gazali.

Untuk ikan teri kering, kata dia, saat ini harganya mencapai Rp100.000,00 per kilogram, naik Rp20.000,00 per kilogram dibandingkan dengan harga yang berlaku bulan lalu. Hanya saja, para nelayan di Pamekasan maupun di Sumenep yang selama ini menjadi pemasok terbanyak ekspor teri ke Jepang tersebut lebih memilih menjual ikan teri basah. "Mungkin karena proses pengeringannya rumit. Jadi, para nelayan lebih memilih menjual ikan teri basah. Tidak ada yang menjual ikan teri kering," katanya menjelaskan.

Gazali yang juga pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Cabang Pamekasan menjelaskan eksportir teri di Madura saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar, khususnya Jepang. "Ikan teri (Stolephorus spp) merupakan jenis ikan kecil yang memiliki nilai ekonomi tinggi," katanya.

Selain itu, ikan teri juga mempunyai nilai gizi yang tinggi dengan kandungan vitamin, lemak, kalsium dan protein yang tersusun dalam asam-asan amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh dan kecerdasan manusia. Di Pamekasan, sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor ikan teri antara lain PT Marinal Indoprima, CV Mahera Putra, PT Mina Bahari, dan PT Kelana Laut Perkasa.

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/10/10/25/142194-permintaan-ikan-teri-ke-jepang-meningkat
00.24 | 0 komentar

Kadin Minta Pemkab Turun Tangan Atasi Garam

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan, Jawa Timur, meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat turun tangan mengatasi anjloknya harga jual garam pada musim panen produksi garam tahun ini.

Wakil Ketua Kadin Pamekasan Gazali, Jumat mengatakan, harga jual garam di tingkat petani saat ini sangat rendah, meskipun produksi garam sangat sedikit akibat cuaca yang kurang bersahabat.
'Semestinya menurut hukum pasar, semakin sedikit barang, maka harga akan semakin naik,' kata Gazali.

Akan tetapi, fakta yang terjadi di Pamekasan saat ini justru sebaliknya. Produksi garam sedikit, harga sangat murah dibandingkan harga garam yang berlaku tahun lalu.

Saat ini, harga garam di tingkat petani hanya sekitar Rp300 hingga Rp400 per kilogram. Padahal pada musim produksi garam tahun lalu, harga jual garam di atas harga minimal yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp500 per kilogram.

Padahal, kata Gazali, saat ini produksi garam di Pamekasan sangat sedikit, karena kemarau basah, tidak seperti hasil produksi garam tahun lalu.

'Anehnya kan disitu. Jika persediaan barang sedikit, semestinya harga jual garam ini mahal. Nah, yang terjadi kan tidak seperti itu,' kata Gazali menambahkan.

Ia menduga, murahnya harga beli garam petani kali ini, karena permainan. Oleh karenanya, pemerintah dalam hal ini pemkab Pamekasan perlu turun tangan guna mengatasi persoalan tersebut.(ant/rd)

sumber: http://www.ciputranews.com/riil/kadin-minta-pemkab-turun-tangan-atasi-garam
00.21 | 0 komentar

4 TIPE Mahasiswa

00.17 | 0 komentar

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM 2

00.15 | 0 komentar

ROAD TO SUCCESS

00.12 | 0 komentar

Performance Appraisal

00.03 | 0 komentar

Total Tayangan Halaman

DUNIA DALAM BERITA

Berita