Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Petani Pamekasan Jalin Kemitraan dengan Perusahaan Garam

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Rabu, 30 September 2015 | 15.55

Pamekasan (Antara Jatim) - Petani yang tergabung dalam Kelompok Usaha Garam Rakyat (Kugar) binaan Dinas Perikanan dan Kelautan Pamekasan menjalin kemitraan dengan perusahaan garam PT Unichem Candi Indonesia di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Ini kami lakukan dalam rangka optimalisasi pemberdayaan usaha garam rakyat," kata Konsultan Menajemen Daerah Bidang Pemasaran dan Kemitraan Pugar 2015 pada Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, Gazali di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa.

Penandatanganan kemitraan dan kontrak kerja sama ini digelar di ruang pertemuan Balai Rejo, Pamekasan, Madura, yang ditandatangani oleh perwakilan kedua belah pihak.

Bertindak selaku perwakilan petani garam dan sekaligus konsultan Kelompok Usaha Garam Rakyat binaan DKP Pamekasan Gazali, sedangkan dari pihak PT Unichem Candi Indonesia oleh manajer pembelian perusahaan itu Raharjo.

Kontrak kerja sama antara petani dengan PT Unichem ini memuat lima poin kesepakatan yang tertuang dalam lima pasal.

Pertama, tujuan kemitraan usaha ini dimaksudkan untuk mengembangkan industri garam, teknologi produksi garam bahan baku, dan pemasaran berdasarkan asas kemenfaatan yang berkeadilan dalam bentuk kerja sama yang saling menguntungkan.

Kedua, jenis garam yang akan dibeli oleh pihak perusahaan (PT Unichem Candi Indonesia) adalah garam dengan kualitas 1 (KW-1) atau garam hasil geoisolator/mimbran.

"Ketentuan ketiga secara tektual dijelaskan, bahwa harga bahan baku garam disesuaikan harga pasar yang disepakati bersama," kata Gazali yang juga Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan ini menjelaskan.

Teknisnya, pihak kedua membuat order pembelian (OP) secara periode untuk pihak pertama, yakni petani garam yang tergabung dalam kelompok usaha garam rakyat Pamekasan dalam binaan DKP Pemkab Pamekasan.

Pada poin keempat dijelaskan bahwa pembayaran oleh pihak kedua yakni perusahaan dilakukan selambat-lambat lambatnya 1 minggu dari tagihan yang diterima lengkap oleh pihak pertama.

Sedangkan pada poin (pasal) 5 dijelaskan bahwa kontrak kerja sama antara perusahaan dengan petani garam Pamekasan ini berlaku selama 6 bulan sejak ditanda tangani pada tanggal 29 September 2015 dan dapat diperpanjang, diperpendek, diubah maupun diakhiri berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Pendatanganan kontrak kerja sama antara perwakilan petani dengan perusahaan garam ini disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan Nurul Widistutik, Ketua Komisi Garam Pamekasan Amiril, perwakilan kelompok tani garam, serta perwakilan perusahaan dan Ketua Kadin Pamekasan Suhartono.

Dalam sambutannya, Kepala DKP Nurul Widiastutik meminta, agar petani garam hendak menjaga kepercayaan perusahaan itu, sehingga kedepan penjualan garam bisa sesuai harapan.

"Tolong jaga kepercayaan perusahaan, karena ini menyangkut masa depan pasar garam kedepan," katanya.

Kepada pihak perusahaan, Nurul juga meminta, agar jika terjadi persoalan di kemudian hari hendaknya bisa berkoordinasi dengan konsultan dan pihak DKP sebagai pembina kelompok petambak garam geoisolator di Pamekasan.

Pada penanda tanganan kontrak kerja sama antara perwakilan petani dengan perusahaan garam ini, juga dipamerkan produksi garam hasil teknologi manual.

Menurut Nurul, ini dimaksudkan agar pihak PT Unichem juga bisa menginformasikan kepada mitra usaha garam lainnya, apabila nantinya ada perusahaan yang berminat untuk membeli hasil produksi garam manual, yakni teknik produksi dengan menggunakan tanah sebagai hamparan.

Usai penanda tanganan kontrak kerja sama digelar "talk show" dengan pembicara Ketua DKP Nurul Widiastutik, Ketua Komisi Garam Pamekasan Amiril, serta pembina kelompok usaha garam rakyat, Istamam. (*)

15.55 | 0 komentar

TEORI EKONOMI DAN KEBAHAGIAAN

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Kamis, 27 Agustus 2015 | 06.03


Jurnal ilmiah terkenal dunia, Science, volume 319, yang diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2008, memuat sebuah karya yang menjungkirbalikkan kepercayaan kosong yang diajarkan turun menurun kepada kita. Judul tulisan itu berbunyi, “Spending Money on Others Promotes Happiness.” Dikatakan bahwa memenangkan sebuah undian atau kuis miliaran rupiah mungkin disebut sebagai kondisi atau simbol kebahagiaan kepada seseorang; akan tetapi temuan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa tidak penting seberapa banyak uang yang kita punya, kita tidak akan bahagia sampai kita tahu cara membelanjakannya.
Memang, tiga tahun sebelumnya timbul pertanyaan di kalangan pakar ekonomi kenapa kondisi Amerika yang semakin melimpah dengan harta benda tidak mampu membuat orang-orangnya menjadi bahagia. Seolah-olah hubungan antara kekayaan dan kebahagiaan itu tidak pernah ada seperti yang dijanjikan teori-teori ekonomi. Elizabeth Dunn, seorang pakar psikologi sosial, seperti ingin menemukan jawabannya dengan menggagas penelitian ini. Dunn ingin sekali menemukan jenis pembelanjaan uang macam apa yang mampu membuat orang jadi bahagia.
Bersama rekannya, Dunn kemudian meneliti 109 mahasiswa di universitasnya. Sebanyak 63 orang ia berikan uang sejumlah 20 atau 5 dolar. Tidak membingungkan ketika pada awalnya mayoritas mahasiswa berkata lebih suka memiliki uang 20 dolar ketimbang 5 dolar. Tidak heran lagi ketika rata-rata mereka mengaku akan membelanjakannya untuk kepentingan diri sendiri. Namun, pada 46 orang objek penelitiannya yang lain, Dunn dan timnya tidak membiarkan uang-uang yang diberikan dibelanjakan sebebasnya. Dia meminta agar amplop-amplop berisi uang 5 dolar atau 20 dolar itu dibelanjakan untuk orang lain.
Di akhir penelitiannya, luar biasanya, terbukti mahasiswa yang membelanjakan uangnya untuk orang lain jauh lebih bahagia ketimbang mereka yang menggunakan uang untuk kesenangan pribadi. Hal yang sama kembali terjadi ketika sampel penelitian Dunn tidak lagi berstatus mahasiswa, melainkan karyawan-karyawan di sebuah perusahaan di Boston. Dikatakan bahwa sebelum dan sesudah penelitian, mereka telah mendapatkan bonus dengan jumlah yang variarif. Dunn dan timnya juga mengumpulkan data gaji, pengeluaran, dan tingkat kebahagiaan dari 632 orang di seantero Amerika Serikat. 
Ketika dikomparasikan, menariknya, di antara dua kelompok karyawan itu, kebahagiaan justru lebih kuat hubungannya dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk orang lain ketimbang jumlah bonus atau gaji yang mereka terima. Dunn berkata, “Hasil temuan ini membenarkan dugaan kami lebih kuat daripada yang berani kami impikan. Pengaruh membelanjakan uang demi kebaikan orang lain mungkin mirip olah raga yang memiliki pengaruh seketika maupun dampak jangka panjang. Satu kali memberi mungkin menjadikan seseorang bahagia dalam sehari, tapi ketika kebiasaan memberi ini menjadi sebuah cara hidup, dampak kebahagiaan itu bisa menjadi sangat lama.”
Sehingga, berdasarkan hasil ini, tidak berlebihan ketika Dunn berharap bahwa hasil penelitiannya bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan, dalam menganjurkan sikap kedermawanan pada orang lain. Menurutnya, hal ini dapat menciptakan warga negara Amerika yang suka memberikan kelebihan mereka untuk orang yang kekurangan, sehingga pertambahan kekayaan seiring dengan meningkatnya kebahagiaan.
Mengomentari hasil penelitian Dunn, pakar ekonomi Andrew Oswald dari University of Warwick, Inggris, berujar bahwa hal ini akan mengagetkan mayoritas pakar ekonomi—karena sudah lama sekali mereka percaya membelanjakan uang untuk diri sendirilah hal yang paling membahagiakan bagi seseorang. “Ini adalah hasil temuan yang membuat penasaran yang tidak akan Anda temukan di 101 buku pelajaran Ekonomi,” kata Oswald. [Fatih Zam/Mizanmag/Science]
06.03 | 0 komentar

Akademisi: Dana Pendidikan Pamekasan Perlu Ditingkatkan

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Minggu, 26 Juli 2015 | 18.43

Pamekasan (Antara Jatim) - Akademisi dari Universitas Madura (Unira) Pamekasan, Jawa Timur Dr Gazali menyatakan, alokasi dana pendidikan pemkab setempat pada APBD 2015 belum sesuai ketentuan dan perlu ditingkatkan.

"Memang kalau dilihat dari persentase total anggaran, seakan-akan anggaran untuk bidang pendidikan di Pamekasan ini sudah sesuai ketentuan, yakni 20 persen," kata Gazali di Pamekasan, Sabtu.

Dosen Fakultas Ekonomi Unira mengemukakan hal ini, menanggapi penguman alokasi anggaran bidang pendidikan Pemkab Pamekasan 2015 yang menyebutkan 37,70 persen dari total anggaran 2015.

Jika dilihat dari keseluruhan, persentase anggaran bidang pendidikan sebesar 37,70 persen atau sebesar Rp680 miliar itu memang benar, mengingat target Pendapatan Daerah sebesar tahun ini sebesar Rp1,5 triliun lebih dengan perincian Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp125 miliar lebih, Dana Perimbangan sebesar Rp1,04 triliun lebih, dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp389 miliar lebih.

Namun, kata Gazali, yang juga perlu diperhatikan dan perlu analisa data yang sesuai dengan maksud undang-undang bahwa dari total anggaran bidang pendidikan sebesar Rp680 miliar lebih itu sebesar Rp592 miliar diantaranya merupakan belanja tidak langsung atau belanja rutin atau belanja tetap yang merupakan gaji guru dan sertifikasi guru serta biaya tetap lainnya yang persentasenya mencapai 87 persen dari anggaran bidang pendidikan. 

Sedangkan, belanja langsung bidang pendidikan sebesar hanya sebesar Rp87 miliar lebih, dan jumlah itu sangat sedikit atau hanya sekitar 13 persen.

"Padahal belanja langsung ini yang menurut hemat kami merupakan ruh penggerak atau pemicu kemajuan pendidikan. Mengapa dikatakan pemicu kemajuan? karena belanja langsung ini disebut dalam APBD Pamekasan 2015 sebagai prioritas program peningkatan pendidikan," katanya.

Pada pos anggaran sebesar 13 persen dari total alokasi anggaran bidang pendidikan sebesar 37,70 persen itu banyak program penting bidang pendidikan yang dicanangkan pemerintah.

Antara lain Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non-Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan, Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa, Pengembangan Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan melalui Manajemen Pendidikan, dan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa.

Sementara, pada Pasal 49 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sudah jelas disebutkan, bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 persen dari total anggaran, baik dalam APBN maupun dalam APBD.

"Maka dengan data-data dan ketentuan perundang-undangan ini, secara ril alokasi dana untuk pendidikan di Kabupaten Pamekasan masih rendah, dalam artian belum sesuai dengan ketentuan," kata Gazali yang juga Ketua Presidium Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Pamekasan ini.

Oleh karenanya, deklarasi Pamekasan sebagai kabupaten pendidikan di Pulau Madura, perlu diperhatikan dengan terus menopang anggaran yang mengarah pada upaya kemajuan atau "penggerak kemajuan" di bidang pendidikan itu.

Ia mengemukakan, sebenarnya ada beberapa solusi ekonomi dalam rangka penguatan anggaran dalam bidang pendidikan untuk kemajuan pendidikan di Pamekasan. 

Pertama, Peningkatan Pendapatan Daerah yang meliputi PAD, Dana perimbangan dan Pendapatan daerah lain-lain yang sah. Ketiganya diusahakan ada peningkatan khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jumlahnya sangat sedikit sekali yakni hanya sekitar Rp125 miliar lebih atau sekitar 8,02 persen dari total pendapatan.

Upaya peningkatan PAD di tingkat lokal bisa dilakukan dengan mendorong berkembangnya ekonomi kreatif, memudahkan proses investasi, serta menjaga keamanan berinvestasi.

Kedua, Partisipasi Masyarakat dalam pendidian. Sebab, ketidakmampuan pemerintah  daerah dalam mengoptimalkan alokasi dana untuk sektor pendidikan dan diperburuk lagi oleh rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendanaan pendidikan. 

Sumber-sumber pendanaan pendidikan yang diharapkan datang dari masyarakat, seperti biaya pendidikan, hibah, wakaf, zakat, pembayaran nadzar, pinjaman, dan sumbangan perusahaan perlu difungsikan dengan baik. 

Selain itu, kata mantan Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan ini, partisipasi masyarakat dalam pendidikan berbasis masyarakat meliputi partisipasi dalam bidang pendanaan juga harus bisa dikelola secara maksimal. 

Sebab, menurut Gazali, pada Pasal 55 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan, bahwa dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggaraan, masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah dan atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (*)
Editor: Tunggul Susilo

sumber: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/161406/akademisi-dana-pendidikan-pamekasan-perlu-ditingkatkan
18.43 | 0 komentar

GOWES PERTAMA DAN SILATURRAHMI SEPPAN CYCLING CLUB

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Sabtu, 25 Juli 2015 | 19.47

19.47 | 0 komentar

SELAMAT IDUL FITRI 1436 h

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Minggu, 19 Juli 2015 | 15.14

15.14 | 0 komentar

SEBERAPA BESAR EKONOMI MENUNJANG PENDIDIKAN

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Kamis, 02 Juli 2015 | 10.44


Oleh: Dr. GAZALI, MM *)
 
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.  Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Tujuan pendidikan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,  memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan.
Empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal, yaitu: (1). learning to Know (belajar untuk mengetahui), (2). learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, (3). learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan (4). learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
Undang-Undang  Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.
Pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia delam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur  yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, maka setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Negara juga memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD. Ketentuan tersebut termaktub dalam Pasal 31 UUD 1945.
Begitu juga dengan Pamekasan yang merupakan kota dengan sebutan multi predikat. Mulai dari kabupaten dengan predikat kota pendidikan, kota budaya, kota gerbang salam, hingga Pamekasan sebagai kota batik maupun sebagai predikat kabupaten koperasi. Sebagai predikat kota Pendidikan secara resmi telah ditetapkan pada tanggal 24 Desember 2010 oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia Bapak Prof Moh Nuh di Lapangan Kerapan sapi Kecamatan Waru Pamekasan dengan salah satunya alasannya bahwa Pamekasan sebagai pencetak juara – juara dalam berbagai olimpiade nasional dan Internasional.
Dari Kondisi tersebut diatas apakah memang layak Pamekasan mendapat predikat Kota Pendidikan ? Apa konsekuensi-konsekuensi sebagai kota Pendidikan ? bagaimana faktor Ekonomi menjunjang Bidang Pendidikan ?
Penobatan Pamekasan sebagai Predikat Kota Pendidikan dilatarbelakangi oleh berbagai prestasi Internasional yang diraih oleh siswa Pamekasan yaitu Medali Emas Kejuaraan Dunia Fisika Internasional 2006 oleh Andy Octavian Latief,  Medali Perunggu asean physic olimpiade (Apho) di Bangkok 2009 Ali Ichsanul Qauli dan M.Shohibul Maromi, Medali Emas Olimpiade Fisika tingkat dunia ke-41 2010 oleh Shohibul Maromi, Medali Emas atau Juara pertama TANFIDZ ALQUR’AN Internasional Di Mesir oleh Salim Ghazali Serta Sederet Prestasi membanggakan di level regional, nasional dan internasional lainnya. Alasan lain juga karena Pamekasan memiliki lembaga-lembaga pendidikan terbanyak dibanding kabupaten lain yang ada di Madura. Mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi.
Nampaknya saat ini prestasi – prestasi Internasional sudah mulai ada penurunan tidak seperti pada saat pencanangan predikat Pamekasan sebagai kota pendidikan, apakah karena terlalu banyak predikat sehingga pamekasan oreintasi pembangunannya tidak bisa fokus atau karena faktor ekonomi dalam hal ini alokasi anggaran dari APBD untuk bidang pendidikan kurang  memadai untuk memajukan pendidikan di Pamekasan.
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 bidang pendidikan mendapat anggaran terbanyak dibandingkan bidang lainnya yaitu sebesar Rp. 680.117.765.647,93 dari Total anggaran Rp. 1.803.972.008.531,46 sehingga prosesntase anggaran pendidikan sebesar 37,70 % dari Total APBD Pamekasan Tahun 2015. Untuk memberikan gambaran tentang anggaran bidang pendidikan selama 6 tahun, mulai tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun anggaran 2015 sebagaimana tabel berikut :
data-pendidikan-Ant
Jika dilihat dari prosentase anggaran bidang pendidikan Pamekasan merupakan prosentase yang seakan-akan sudah melebihi dari amanat Undang Undang Dasar yaitu anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD. Anggaran bidang pendidikan  di APBD Pamekasan 2015 sebesar 37,70 % ?  kita lihat angka dan perlu analisa data yang sesuai dengan maksud UUD, bahwa dari total anggaran bidang pendidikan sebesar Rp. 680.117.765.647,95 sebesar Rp. 592.889.618.930,93 merupakan belanja tidak langsung atau belanja rutin atau belanja tetap yang merupakan gaji guru dan sertifikasi guru serta biaya tetap lainnya yang prosentasenya 87 persen dari anggaran bidang pendidikan. Sedangkan belanja langsung bidang pendidikan sebesar Rp. 87.228.146.717,00 merupakan angka yang sangat sedikit yang merupakan ruh penggerak kemajuan pendidikan sebesar 13 persen, mengapa dikatakan pemicu kemajuan ? karena belanja langsung ini disebut dalam APBD Pamekasan 2015 sebagai prioritas program peningkatan pendidikan antara lain Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa, Program Pengembangan Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan melalui Manajemen Pendidikan, dan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa.
Besarnya Prosentase alokasi dana pendidikan dalam UUD 1945 telah diperkuat lagi dalam Pasal 49 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah “Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 % dari APBN pada sektor pendidikan & APBD”. Sehingga secara riil dana pendidikan Pamekasan masih rendah sebesar 4,84 persen. Oleh karena itu jika prosentase anggaran bidang pendidikan dijadikan syarat dalam kreteria predikat kota pendidikan maka perlu usaha ekstra keras untuk meningkatkan prosentase anggaran pendidikan ini.
Ada beberapa solusi ekonomi dalam rangka penguatan anggaran dalam bidang pendidikan untuk kemajuan pendidikan di Pamekasan. Pertama, Peningkatan Pendapatan Daerah. Pendapatan ini ada tiga komponen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana perimbangan dan Pendapatan daerah lain-lain yang sah. Ketiganya diusahakan ada peningkatan khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jumlahnya sangat sedikit sekali sebesar Rp. 125.125,996.935,85 atau sebesar 8,02 persen dari Total pendapatan. Kedua, Partisipasi Masyarakat dalam pendidian. Ketidakmampuan pemerintah  daerah dalam mengoptimalkan alokasi dana untuk sektor pendidikan diperburuk oleh rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendanaan pendidikan. Sumber-sumber pendanaan pendidikan yang diharapkan datang dari masyarakat, seperti Biaya pendidikan, hibah, wakaf, zakat, pembayaran nadzar, pinjaman, dan sumbangan perusahaan perlu difungsikan dengan baik. .   Partisipasi masyarakat dalam pendidikan berbasis masyarakat meliputi partisipasi dalam bidang pendanaan. Pasal 55 UU SPN 2003 menjelaskan bahwa “dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggaraan, masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah dan atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Berbagai peraturan perundang-undangan bidang pendidikan yang ditetapkan pada era otonomi daerah, khususnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan pergeseran paradigma pendidikan nasional dari education for all (pendidikan untuk semua) ke education from all, by all, and for all.

*) Direktur Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan FE Unira,   Dosen FE Unira dan Dosen Entrepreneurship STIU Al Mujtamak Pamekasan dan Presidium KAHMI Pamekasan,.

sumber: http://mediamadura.com/seberapa-besar-ekonomi-untuk-menunjang-pendidik/
10.44 | 0 komentar

PERANAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) TERHADAP DUNIA USAHA DAN PROBLEMATIKANYA












08.23 | 0 komentar

ANALISIS HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) INDONESIA; Investasi Pendidikan Sebagai Daya Saing Bangsa










08.20 | 0 komentar

PENGARUH BUDAYA MADURA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT MADURA PRIMA INTERNA MADURA













08.15 | 0 komentar

ANALISIS HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) INDONESIA

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Minggu, 28 Juni 2015 | 23.04

23.04 | 0 komentar

PELATIHAN MANAJEMEN

21.37 | 0 komentar

KOMUNIKASI

21.34 | 0 komentar

PENGEMBANGAN KARYAWAN

20.53 | 0 komentar

MUTASI KARYAWAN

20.50 | 0 komentar

TEORI MANAJEMEN SDM

20.40 | 0 komentar

PENGADAAN KARYAWAN

20.34 | 0 komentar

PENGEMBANGAN ORGANISASI

20.31 | 0 komentar

PENGINTEGRASIAN

20.24 | 0 komentar

MSDM MATERI 1

01.42 | 0 komentar

MSDM PENGERTIAN DAN FUNGSI

01.39 | 0 komentar

MANAJEMEN SDM

01.37 | 0 komentar

MANAJEMEN DAN MSDM

01.34 | 0 komentar

Batik Madura Bermotif Burung Merak Disukai Wisman

Pamekasan - Batik Madura dengan motif burung merak sangat disukai masyarakat wisatwan asing (wisman) atau pasar luar negeri.

"Di luar negeri itu harga jenis batik ini bisa mencapai Rp350 ribu per lembar padahal disini hanya Rp40 ribu," kata Suhartatik dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur, Suhartatik di Pamekasan, Senin.

Dalam sarasehan bertajuk "Ayo Jadi Pengusaha" yang digelar Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( BPC HIPMI) Pamekasan di pendopo pemkab setempat, Suhartatik mengemukakan.

Ini berarti, kata dia, batik Madura memiliki peluang pasar yang sangat bagus di luar negeri. "Hanya saja hal ini masih diketahui sebagian pengusaha saja," ucapnya.

Selain batik, yang juga memilik peluang pasar besar di luar negari adalah kerajinan kayu, ukiran dan keterampilan dari pohon lontar.

"Tapi syaratnya untuk hasil kerajinan kayu ini harus terkesan alami, tidak seperti ini," katanya sambil menunjuk ukiran bermotif halus yang dipajang di sekitar pendopo pemkab Pamekasan.

Oleh karenanya, sambung dia, dirinya mengajak kepada para pengusaha muda yang tergabung dalam BPC HIPMI Pamekasan untuk terus meningkatkan produktifitas dan menggali potensi lokal yang ada di wilayah itu.

Selain Suhartatik, ada tiga nara sumber lain yang menjadi pembicara dalam acara sarasehan itu. Masing-masing Direktur Pt Marinal Indoprima Gazali, Tokoh Pengusaha Pamekasan Amiril M.Si dan fungsionaris HIPMI Jatim, Sony.

Nara sumber Gazali dalam kesempatan itu mengemukakan, kegiatan menjalankan usaha, sebenarnya merupakan bentuk kegiatan yang sangat dianjurkan oleh agama.

Sebab, di berbagai negara yang telah maju, jumlah pengusahanya rata-rata diatas 30 persen. Sedangkan di Indonesia, saat ini hanya sekitar 1 persen saja.

Fungsionaris HIPMI Jatim Sony mengatakan, semangat untuk menjadi pengusaha perlu terus dikembangkan, mengingat, hasil survei yang dilakukan salah satu pergiruan tinggi negeri belum lama ini menyebutkan, bahwa empat kabupaten di Madura menempati posisi yang kurang memuaskan.

Saat ini, kata dia, daya saing Pamekasan berdasarkan pengukuran daya saing daerah oleh Bank Indonesia masih sangat rendah dibanding kabupaten/kota di Jawa Timur. (*)

http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/78671/batik-madura-bermotif-burung-merak-disukai-wisman

http://www.beritasatu.com/hiburan-features/22150-batik-motif-merak-dinilai-tinggi-di-luar-negeri.html
00.27 | 0 komentar

Permintaan Ikan Teri ke Jepang Meningkat

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN--Permintaan atau ekspor ikan teri ke Jepang dalam sepekan terakhir meningkat, sehingga menyebabkan harga teri di tingkat nelayan mahal. "Soalnya saat ini, Jepang kekurangan ikan teri, makanya permintaan dari negara itu meningkat dan harga ikan teri di tingkat nelayan juga mahal," kata Direktur PT Marinal Indoprima, perusahaan ekspor teri dan rumput laut di Madura, Gazali, Senin.

Saat ini, katanya, harga ikan teri di tingkat nelayan mencapai Rp20.000,00 per kilogram, naik Rp5.000,00 per kilogram dibandingkan dengan bulan lalu. "Harga Rp20.000,00 ini untuk kualitas super. Kalau sebelumnya untuk kualitas super dalam kisaran Rp15.000,00 hingga Rp16.000,00," katanya menjelaskan.

Selain karena permintaan meningkat, faktor yang juga menyebabkan harga ikan teri impor ini mahal, karena hasil tangkapan nelayan payangan berkurang. "Sekarang tidak musim ikan. Makanya harga meningkat tajam dibandingkan dengan sebelumnya," tutur Gazali.

Untuk ikan teri kering, kata dia, saat ini harganya mencapai Rp100.000,00 per kilogram, naik Rp20.000,00 per kilogram dibandingkan dengan harga yang berlaku bulan lalu. Hanya saja, para nelayan di Pamekasan maupun di Sumenep yang selama ini menjadi pemasok terbanyak ekspor teri ke Jepang tersebut lebih memilih menjual ikan teri basah. "Mungkin karena proses pengeringannya rumit. Jadi, para nelayan lebih memilih menjual ikan teri basah. Tidak ada yang menjual ikan teri kering," katanya menjelaskan.

Gazali yang juga pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Cabang Pamekasan menjelaskan eksportir teri di Madura saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar, khususnya Jepang. "Ikan teri (Stolephorus spp) merupakan jenis ikan kecil yang memiliki nilai ekonomi tinggi," katanya.

Selain itu, ikan teri juga mempunyai nilai gizi yang tinggi dengan kandungan vitamin, lemak, kalsium dan protein yang tersusun dalam asam-asan amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh dan kecerdasan manusia. Di Pamekasan, sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor ikan teri antara lain PT Marinal Indoprima, CV Mahera Putra, PT Mina Bahari, dan PT Kelana Laut Perkasa.

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/10/10/25/142194-permintaan-ikan-teri-ke-jepang-meningkat
00.24 | 0 komentar

Kadin Minta Pemkab Turun Tangan Atasi Garam

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan, Jawa Timur, meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat turun tangan mengatasi anjloknya harga jual garam pada musim panen produksi garam tahun ini.

Wakil Ketua Kadin Pamekasan Gazali, Jumat mengatakan, harga jual garam di tingkat petani saat ini sangat rendah, meskipun produksi garam sangat sedikit akibat cuaca yang kurang bersahabat.
'Semestinya menurut hukum pasar, semakin sedikit barang, maka harga akan semakin naik,' kata Gazali.

Akan tetapi, fakta yang terjadi di Pamekasan saat ini justru sebaliknya. Produksi garam sedikit, harga sangat murah dibandingkan harga garam yang berlaku tahun lalu.

Saat ini, harga garam di tingkat petani hanya sekitar Rp300 hingga Rp400 per kilogram. Padahal pada musim produksi garam tahun lalu, harga jual garam di atas harga minimal yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp500 per kilogram.

Padahal, kata Gazali, saat ini produksi garam di Pamekasan sangat sedikit, karena kemarau basah, tidak seperti hasil produksi garam tahun lalu.

'Anehnya kan disitu. Jika persediaan barang sedikit, semestinya harga jual garam ini mahal. Nah, yang terjadi kan tidak seperti itu,' kata Gazali menambahkan.

Ia menduga, murahnya harga beli garam petani kali ini, karena permainan. Oleh karenanya, pemerintah dalam hal ini pemkab Pamekasan perlu turun tangan guna mengatasi persoalan tersebut.(ant/rd)

sumber: http://www.ciputranews.com/riil/kadin-minta-pemkab-turun-tangan-atasi-garam
00.21 | 0 komentar

4 TIPE Mahasiswa

00.17 | 0 komentar

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM 2

00.15 | 0 komentar

ROAD TO SUCCESS

00.12 | 0 komentar

Performance Appraisal

00.03 | 0 komentar

Perencanaan SDM

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Sabtu, 27 Juni 2015 | 23.58

23.58 | 0 komentar

PENGEMBANGAN ORGANISASI

23.55 | 0 komentar

Bersama Prof Didik J Rahbini acara di Kuala Lumpur Malaysia

23.50 | 0 komentar

MSDM-2

23.50 | 0 komentar

MSDM KOMPETENSI

23.43 | 0 komentar

Foto Bersama Sesudah Ujian Disertasi

23.43 | 0 komentar

MODEL PENGEMBANGAN SDM

23.39 | 0 komentar

Menumbuhkan Mentalitas Kewirausahaan Bagi Tenaga Kerja

23.36 | 0 komentar

MEMBANGUN ETOS KERJA

23.33 | 0 komentar

Kepemimpinan

23.30 | 0 komentar

Game Warna

23.26 | 0 komentar

REFLEKSI DAN TINDAKAN

23.24 | 0 komentar

FILOSOFI MENCARI ILMU

23.20 | 0 komentar

BUDAYA ORGANISASI

23.18 | 0 komentar

ANGKET KENALI DIRIMU


23.11 | 0 komentar

GOES COBAN RAIS BATU MALANG

23.04 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM

19.13 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM SORE

19.11 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM PAGI B 06

19.06 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM PAGI A 06

19.04 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM PAGI B06

18.55 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM pagiB

18.53 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM pagiA06

18.51 | 0 komentar

TEMA SEMINAR MSDM pagiA

18.45 | 0 komentar

KONSEP KONSEP MOTIVASI DASAR

18.41 | 0 komentar

MEMAHAMI TIM KERJA

18.37 | 0 komentar

KONLIK DALAM ORGANISASI

18.34 | 0 komentar

Pres Power And Politic

18.32 | 0 komentar

NILAI SIKAP DAN KEPUASAN KERJA 4

18.28 | 0 komentar

Perilaku Organisasi-2

18.26 | 0 komentar

Organizational Behavior 1

18.23 | 0 komentar

NILAI SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

18.20 | 0 komentar

MOTIVASI VIDEO

18.16 | 0 komentar

MOTIVASI KLS C

18.14 | 0 komentar

MAKNA SUKSES

18.11 | 0 komentar

KOMUNIKASI

18.07 | 0 komentar

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Written By Dr.Drs.Ec. GAZALI, MM on Rabu, 24 Juni 2015 | 18.16



 

I.       DATA PERSONIL

  
Nama Lengkap                                    : Dr. GAZALI, MM
2.  Tempat, tanggal lahir                      : Pamekasan, 7 Juli 1968
3.  Jenis Kelamin                                 : Pria
4.  Agama                                            : Islam
5.  Kewarganegaraan                           : Indonesia
6. Status perkawinan                            : Kawin (Istri 1, anak 5)
7. Alamat  rumah                                 : Jl. Basar 41 Pamekasan
                                                             Telp. (0324) 324591 Fax (0324) 333519
                                                             Hp. 08123545209 / 087859908608
8. Alamat email                                   : gazali68@gmail.com
9. Pendidikan Terakhir                         : S3 (Doktor)

RIWAYAT PENDIDIKAN



No
Tingkat
Lembaga
Jurusan
Tahun
Kota / Negara
1.
SD
SDN Polagan II

1980
Pamekasan
2.
SMP
SMPN Larangan

1983
Pamekasan
3.
SMA
SMEAN Pamekasan
Akuntansi
1986
Pamekasan
4.
S1
Universitas Madura
Managemen
1992
Pamekasan
5.
S2
Universitas Muhammadiyah Malang
MM – MSDM
2001
Malang
6
Sandwich Program
University Of Queensland (UQ)
IDP
2010
Brisbene Australia
7.
S3 (Doktor)
Universitas Negeri Malang
Pendidikan Ekonomi
2013
Malang

PENGALAMAN ORGANISASI

1.      HMI Cabang Pamekasan Sebagai Ketua Umum Tahun 1993 -  1994.
2.      Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Madura sebagai Seketaris Tahun 1990 – 1992.
3.      Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi (IKA-FE) Sebagai Ketua Tahun 2000 - 2012
4.      Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Madura Sebagai Wakil Ketua Tahun 2017 – Sekarang
5.      Majelis Daerah KAHMI Pamekasan Sebagai Ketua Presidium Tahun 2012 – Sekarang
6.      Komisi Garam Pamekasan Sebagai Wakil Sekretaris tahun 2012 – Sekarang
7.      Tim Pengendali Inflasi Daerah Pamekasan Sebagai Anggota Tim Tahun 2014 – Sekarang
8.  Ketua Majelis Tabligh PDM Pamekasan
9. Wakil ketua  Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Pamekasan
10. Ketua Komisi Ekonomi MUI Pamekasan
 11. Ketua LDK Unira

PENGHARGAAN/PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH


8.      Peserta Diklat Terbaik, Diklat Manajeman Organisasi Tingkat Nasional Penyelenggara PB HMI Jakarta tanggal 23 Januari 1994
9.      Wisudawan Terbaik, Magister Managemen (MM) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 26 Pebruari 2001

RIWAYAT PEKERJAAN

  1. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan Tahun 1992 – Sekarang.
  2. Ketua Koperasi Syariah Marinal Insan Prima Pamekasan Tahun 2010 - Sekarang
  3. Dekan Fakultas Ekonomi Unira 2017 - Sekarang
  4. Owner Basaraya Ikan dan Camilan
  5.  


     
18.16 | 1 komentar

Total Tayangan Halaman

DUNIA DALAM BERITA

Berita

Arsip Berita