Pamekasan (Antara Bali) - Musyawarah Nasional Korp Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, berkomitmen untuk
mengusung calon Ketua Umum yang bersih, serta memiliki komitmen
keummatan dan kebangsaan.
"Komitmen untuk mengusung pemimpin
bersih ini, sesuai dengan tema Munas yakni 'Mewujudkan Kepemimpinan
Berkarakter Menuju Indonesia Berkeadilan Sosial," kata peserta Munas
Kahmi Pamekasan, Gazali, Sabtu malam.
Dalam rilis yang
disampaikan kepada ANTARA, Gazali yang Ketua Kahmi Pamekasan itu
menjelaskan, Munas Kahmi IX itu dibuka oleh mantan Wakil Presiden RI
Jusuf Kalla dan dilanjutkan dengan seminar membahas kepemimpinan
berkarakter sebagaimana tema umum dalam Munas itu.
Ada tiga tokoh Kahmi senior yang menjadi pembicara dalam seminar itu, yakni Abdullah Hehamahuwa, Mahfud MD, dan Fuad Bawazir.
Usai
seminar, agenda acara munas dilanjutkan dengan sidang-sidang komisi
guna membahas rencana program kerja Kahmi ke depan. Namun dalam
perkembangannya, sidang komisi yang diikuti oleh Ketua Kahmi Pamekasan
Gazali itu sempat ricuh.
"Kericuhan terjadi saat pembahasan ketentuan kriteria bakal calon ketua Kahmi, yang bisa bersaing dalam munas ini," kata Gazali.
Ia
menjelaskan, sebagian peserta menginginkan Kahmi benar-benar bersih
dari berbagai dugaan kasus pelanggaran hukum, namun sebagian yang lain
anggota Kahmi yang pernah terlihat kasus hukum ditoleransi dan tetap
bisa mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Kahmi.
Ada 30 orang yang
muncul dalam forum munas Kahmi untuk menjadi kandidat ketua umum
organisasi itu. Hanya saja, nama-nama yang menguat lima orang,
masing-masing Mahfud MD, Anas Urbaningrum, Taufikurrahman Saleh, Dr
Muhammad Marwan, Dr Reni Marlinawai.
"Kalau Pamekasan telah
mengerucut pada dua pilihan, antara Mahfud MD dan Anas Urbaningrum, tapi
kemungkinan akan memilih Anas," kata anggota Kahmi lain yang juga dari
Pamekasan Imam Rois.
Sumber: http://antarakaltim.com/print/31113/munas-kahmi-ricuh-soal-kandidat-bersih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar